PT. Sarana Pembangunan Riau

Bagaimana Nasib Blok Migas Terbesar RI Pasca 2021?


Jakarta – Production Sharing Contract (PSC) atau kontrak PT Chevron Pacific Indonesia di Blok Rokan, ladang minyak terbesar di Indonesia, akan berakhir 8 September 2021, tinggal tersisa 4 tahun lagi.

Pada akhir tahun lalu, Kementerian ESDM mengaku telah menerima permohonan perpanjangan kontrak dari Chevron. Tapi bukan hanya Chevron saja yang berminat menjadi kontraktor Blok Rokan pasca 2021.

PT Pertamina (Persero) sudah meliriknya. Pemerintah Provinsi Riau pun berminat mengelola Blok Rokan lewat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar, menyatakan pemerintah masih mempertimbangkan dari berbagai aspek. Keputusan terkait Blok Rokan harus dibuat dengan hati-hati. Yang paling penting, prinsipnya keuntungan untuk negara harus sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.

“Kita sedang mengevaluasi, siapa yang terbaik untuk mengelola Blok Rokan. Belum diputuskan apakah BUMD, Pertamina, atau Chevron. Blok ini sangat signifikan, keputusan kita harus prudent, harus melihat dari berbagai sisi,” kata Arcandra, saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (17/5/2017).

Untuk diketahui, Indonesia memiliki 2 lapangan minyak raksasa di Blok Rokan, Riau. Kedua lapangan itu adalah Minas dan Duri. Lapangan Minas yang telah memproduksi minyak hingga 4,5 miliar barel minyak sejak mulai berproduksi pada 1970-an adalah lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara.

Pada masa jayanya, produksi minyak Lapangan Minas pernah menembus angka 1 juta barel per hari (bph). Sekarang lapangan tua ini masih bisa menghasilkan minyak sekitar 45.000 bph.

‘Saudara’ Lapangan Minas, yaitu Lapangan Duri, juga salah satu lapangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Lapangan ini menghasilkan minyak mentah unik yang dikenal dengan nama Duri Crude.

Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 pada 2016 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 bph, hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saar ini. Chevron sudah memegang kontrak Blok Rokan sejak 1971 atau 50 tahun lalu. (mca/wdl)